
Rangkuman Ceramah Tarawih
22 Ramadan 1440 H
Oleh : Ust. Made Mansyur
Tema : Jalan ke Surga (Hadits Arba'in No. 22)
عن ابي عَبْدِ اللهِ جَابِرِ بنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: “أَرَأَيْتَ إِذا صَلَّيْتُ المَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الحَلاَلَ، وَحَرَّمْتُ الحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلى ذَلِكَ شَيئاً أَدْخُلُ الجَنَّةَ؟ قَالَ: نَعَمْ” (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Dari Abu ‘Abdillah Jarir bin ‘Abdillah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Bagaimana pendapat Anda (kabarkan padaku), apabila aku mengerjakan shalat-shalat fardhu, puasa di bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambahnya sedikit pun dari itu, apakah aku akan masuk surga?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.”(HR. Muslim). [HR. Muslim, no. 15]
Sedikit Penjabaran tentang Hadits tersebut
1. أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Rasulullah adalah manusia yang menjadi teladan yang baik. Rasulullah adalah tempat para kaum muslimin bertanya terhadap masalah mereka. Tidak ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Rasul. Tidak ada masalah yang tidak bisa Rasul berikan solusinya. Semua masalah dan pertanyaan bisa diselesaikan oleh Rasul. Sehingga pada saat itu sudah menjadi hal biasa untuk datang menemui Rasul untuk menyelesaikan masalah.
2. إِذا صَلَّيْتُ المَكْتُوبَاتِ
apabila aku mengerjakan shalat-shalat fardhu,
Shalat fardhu yang dikerjakan dengan sebenar2nya sesuai dengan syariat. Dari segi syarat wajib, syarat sah, rukun, sunnah, dan segala yang membatalkan sholat harus diikuti dan dilaksanakan dengan sebenar2nya.
3. وَصُمْتُ رَمَضَانَ
puasa di bulan Ramadhan
Puasa dengan sebenar2nya puasa. Tidak asal2an. Mengikuti peraturan yang ada
4. وَأَحْلَلْتُ الحَلاَلَ، وَحَرَّمْتُ الحَرَام
menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram
Inilah yang paling berat dilakukan. Karena terkadang kita terlena pada sesuatu yang haram dan meninggalkan yang halal. Inilah yang menjadi tanda pantaskah kita masuk ke SurgaNya. Karena banyak sekali orang yang terjerumus kedalam kemaksiatan karena menyepelekan perkara ini. Namun jika kita bisa menjaga diri dengan baik terhadap perkara ini, maka Insyaallah Allah akan selalu menjaga hati dan langkah kita didalam jalan yang lurus.
دَرْءُ الْمَفَاسِدِ مُقَدَّمٌ عَلَىٰ جَلْبِ الْمَصَالِحِ
“Menolak mudharat (bahaya) lebih didahulukan dari mengambil manfaat”
Menjauhi yang haram (mudharat) jauh lebih didahulukan daripada mengambil manfaat (mengerjakan amal sholeh). Karena jika kita bisa mencegah diri kita dari kemudharatan, maka insyaallah kita pun bisa dengan mudah mengambil manfaat (mengerjakan amal sholeh)
5. أَدْخُلُ الجَنَّةَ؟ قَالَ: نَعَمْ
apakah aku akan masuk surga?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.”
Laki2 tersebut bertanya, apakah dengan melaksanakan hal2 yang disebutkan pada hadits diatas seseorang sudah bisa masuk surga?. Rasul pun menjawab "Bisa"
Kekurangannya mohon dimaafkan 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar