Minggu, 05 Juni 2016

TAFSIR AYAT TENTANG PUASA Oleh Ir.H.Maman Supratman (Kultum Ramadhan 1437 H)

3 komentar:
KULTUM RAMADHAN 1437 H


A. TAFSIRAYAT TENTANG PUASA
AlBaqarah 183—184

1. Ayat ini dimulai dengan panggilan yang menyenangkan “Wahai orang orang yang beriman”
Panggilan yang penuh keakraban dan kasih sayang

2. Diwajibkan atas Kamu
Redaksi ini
tidak menunjuk dengan tegas “siapa” yang mewajibkan. Hal ini mengisyaratkan bahwa sesungguhnya yang akan diwajibkan itu adalah sesuatu yang “sangat penting” dan sekaligus sangat bermanfaat bagi pelakunya, bagi setiap orang, bahkan untuk kelompok dan lingkungannya. Sehingga kemudian bila seandainya bukan Allah yang mewajibkan atas puasa maka manusia itu sendiri akan mewajibkan untuk dirinya sendiri.

3. Berpuasa
Yang diwajibkan itu adalah “Shiyam” yaitu menahan diri. Menahan diri sangat diperlukan oleh setiap orang laki laki atau perempuan, muda-tua, miskin-kaya, orang sakit-orang sehat, orang yang tinggal didesa atau yang tinggal di metropolitan, orang zaman dulu ataupun manusia yang
tinggal dizaman modern seperti saat ini dan dimasa masa yang akan datang, semua orang memerlukan puasa.

4. Sebagaimana telah diwajibkan Dula atas orang —orang umat —umat sebelum kamu
• Redaksi yang dipilihkan ini lnsyaallah akan senantiasa up to date hingga kapanpun.
• Bila redaksi tersebut diatas dibaca oleh ayah dan ibu kita maka yang terbayang pada diri mereka atau kakek & nenek kita juga sudah melakukan hal yang sama. Kalau kemudian kita saat ini kembali membaca kalimat dengan redaksi tersebut diatas maka kitapun mengetahui & memahami bahwa orang tua kita kakek dan nenek kita telah melakukan ibadah puasa ini.

Begitulah seterusnya dan sebelumnya. Dan banyak, buku agama khususnya dan buku buku para pakan, para ulama yang mendalami buku perbandingan agama menyampaikan bahwa hampir semua agama memerintahkan pengikutnya untuk melaksanakan ibadah puasa dengan bentuk dan cara yang berbeda beda. Dan sini kemudian kita dapat mengetahui dan memahami bahwa memang melaksanakan ibadah puasa itu merupakan suatu bentuk ketaatan, kepatuhan dan hakikat dan kita beragama

5. Agar kamu bertaqwa
• Kata taqwa terambil dan akar kata “waqa
yaqi yang berarti : melindungi, menghindari.
Taqwa adalah perlindungan atau upaya menghindari dan sesuatu yang tidak menyenangkan.
• Yang tidak menyenangkan, bisa saja sudah kita ketahui tetapi bisa jadi tidak dan belum kita ketahui.
• Syayidina Umar. R.a bertanya kepada sahabat nabi yang lainnya yaitu Ka’b R.a tentang taqwa. Ka’b R.a balik bertanya kepada sayyidina umar R.a, apa yang akan engkau lakukan bila engkau harus berjalan dijalan yang banyak durinya? Umar. R.a berkata
aku akan berjalan dengan hati hati, aku akan melangkah dengan memperhatikan dengan sungguh sungguh dimana kakiku akan berpijak agar aku terhindar dan menginjak dun, sahabat Ka’b R.a berkata itulah Taqwa.
• Pengertian ini kemudian tentunya akan mendorong kita untuk kita berhati hati dan kemudian melakukan hal hal yang sesuai sehingga kemudian kita terhindar dan bahaya.
• Dari pengertian ini pula kita kemudian bisa memahami sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa taqwa itu ada disini (sambil meriunjuk kedada beliau) taqwa yang ada didalam dada inilah kemudian yang kan mendorong seseorang untuk senantiasa
melakukan kegiatan-kegiatan yang menghindarkan dirinya dan hal hal yang membahayakan dan tidak menyenangkan.
• Jadi ketika kita mendengar perintah agar kita bertaqwa kepada Allah itu buka & tidak berarti kita menghindari din dan Allah karena sesungguhnya tidak ada satupun yang bisa menghindar dan Allah.
• Yang benar, yang bisa dan harus kita lakukan adalah bagaimana agar kita berusaha dengan segenap kemampuan kita agar kita terhindar dan hal hal yang tidak menyenangkan karena dia, Allah mengatakan dan berjanji bahwa : barang siapa yang mengikuti perintahNya dia akan selamat dan mendapatkan kebaikan dan keberkahan, dan barang siapa yang enggan atau ingkar dia terancam Azab dan siksa yang pedih.
• Dengan demikian hakikat taqwa bukan hanya Takut tetapi taqwa juga Harapan
, dan karenanya yang terbayang bukan hanya neraka yang mengerikan, menakutkan tetapi muncul harapan akan syurga yang sangat menyenangkan & menentramkan.
• Bagi yang mengenal Allah Swt, maka Ia tidak hanya takut kepada Allah, maka rasa yang muncul kemudian adalah
rasa kagum kepada Allah.
• Allah maha baik, dia memberi tanpa diminta
• Allah maha pengampun, dia mengampuni dan memaafkan orang orang yang berbuat salah dan menyesali perbuatannya. Karenanya yang takut kepada Allah janganlah menjauh dan Allah, tetapi mendekatlah kepada Nya karena rahmatnya mengalahkan murkaNya.
Itula : Taqwa
Allah menjanjikan bagi mereka yang bertaqwa:
-- Jalan keluar dan setiap kesulitan yang dihadapi
-
Diberi rezeki dan arah yang tidak disangka sangka
-Dimudahkan segala urusannya
- Diampuni segal kesalahn dan dosa dosanya
- Dirahmati, diberkahi dan diperbesar ganjarannya
- Dianugerahi Furqon yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil Yang dengan itu kita     senantiasa berjalan dijalan yang dirahmatiNya.

B. MARHABAN YA RAMADHAN
- Kita banyak membaca tulisan marhaban yaa ramadhan dibeberapa tempat khususnya menjelang bulan ramadhan seperti saat ini
, dan kita juga banyak mendengar ungkapan dan orang orang yang menyampaikan marhaban Ya Ramadhan dibanyak tempat dan kesempatan.
- Ungkapan tersebut dipahami oleh banyak orang sebagai “ucapan selamat datang bulan ramadhan” pemahaman yang demikian bisa diterima karena memang tidak salah, tetapi arti yang demikian dilekatkan pada kata
= marhaban ya ramadhan sebagai “selamat datang” bulan ramadhan terlalu sederhana.
- Kata marhaban terambil dri kata “RAHB” yang bermakna: Luas, Lebar, Lapang, bukan Rabb yang bermakna Tuhan. Dan kata “RAHB”” ini
lahir pula makna yang lain yaitu: Tempat pemberhentian musyafir
- Kata manhaban ya ramadhan umumnya diucapkan kepada tamu yang datang, yang menggambarkan bahwa tamu tersebut disambut dengan perasaan yang luas dan lapang.
Ramadhan adalah tamu yang agung tamu yang ditunggu tunggu kedatangannya, dia tamu yang hanya datang sekali dalam setahun. Tamu yang sangat istimewa yang khusus dipenuntukkan untuk manusia manusia yang beriman.
- Ramadhan adalah tamu yang agung, bulan yang istimewa, karena:
1. Didalam namadhan ini Al-Quran itu diturunkan
2. Bulan yang penuh rahmat, magfirah & pembebasan dan api neraka
3. Bulan dimana doa doa dikabulkan
5. Bulan dimana dosa dosa diampuni
6. Bulan dimana amalan amalan sunnah kebaikannya sama seperti amalan wajib
7. Lailatul Qadar
Karenanya sudah seharusnya tamu yang agung, bulan ramadhan yang istimewa ini
kita sambut dengan rasa suka cita, dengan rasa hati, perasaan yang luas, lapang, senang dan bahagia.

UNGKAPAN BIASA BIASA
SAJA.
Sebelum ramadhan saya sudah terbiasa sholat fardhu lima waktu sehari semalam berjamaah di masjid, saya juga sebelum ramadhan sudah terbiasa mengaji setiap hari, melaksanakan sholat malam & berdoa setiap malam, saya juga sudah terbiasa sholat dhuha dan tidak ada han yang saya lewati tanpa bersedekah, jadi ketika ramdhan tiba, buat saya Biasa —biasa saja Ungkapan & rasa seperti ini adalah rasa dan ungkapan yang tidak  pantas kita sampaikan untuk tamu agung, bulan istimewa, inidan karenanya tetap harus ada sikap, harus ada perubahan, target target istimewa dan kita masing masing sebagai wujud dan rasa lapang, rasa senang & syukur kita telah dipertemukan dengan ramadhan kariim & Mubarak ini

C. Tempat pemberhentian musyafir
- Kita semua adalah musyafir, yang dan waktu ke waktu. Hari kehari terus bergerak dan suatu tempat ketempat yang lain, dan suatu kegiatan ke kejadian yang lain, sebelas bulan sudah kita berjalan, banyak aktifitas kegiatan yang telah kita kerjakan, kita kerahkan kemampuan kita, kita gunakan kemampuan, bicara kita, kita gunakan akal pikiran kita, kita gunakan strategi & tenaga kita bahkan kita keluarkan harta kekayaan kita untuk mengejar & mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Kadang kita berhasil tapi terkadang juga kita tidak berhasil padahal kita sudah berusaha dengan sungguh sungguh ,dengan mengerahkan pikiran, tenaga dan harta yang telah kita kumpulkan dengan susah payah.
- Sebelas bulan sudah kita berjalan, banyak tenaga, pikmran yang sudah kita lakukan sehingga wajar bila kemudian kita merasa payah, Ietih
- Sebelas bulan sudah kita berjalan banyak rencana & harapan yang sudah kita gantungkan
. ada harapan yang tersisa tetapi ada juga kekecewaan
- Sebelas bulan sudah kita berjalan
, banyak kata, ucapan & ungkapan yang sudah kita sampaikan Ada yang baik, yang bermanfaat tetapi tentu tidak sedikit yang keliru yang salah, yang menyisakan luka dihati teman & kerabat kita.
- Sebelas bulan sudah kita berjalan jauh sudah jalan yang sudah kita lalui kita letih, kita jenuh, kita kepayahan, suka & duka silih berganti, ada kesalahan & dosa yang telah kita lakukan saat ini kita sudah tiba ditempat dimana kita harus berhenti, kita sudah tiba di halte di tempat pemberhentian. Sang pencipta yang telah menciptakan diri kita menetapkan Ini saat & tempat kamu harus berhenti
- Ditempat & disaat ini,...kamu beristirahatlah kamu merenunglah tentang dirimu, dan mana & mau kemana kamu
- Ditempat & saat ini....kamu berpuasalah agar sel sel didalam tubuhmu yang sudah saatnya diganti
, dapat diganti dengan sel sel yang baru agar kamu sehat & bugar kembaIi.
- Ditempat & disaat ini kamu mohon ampunlah kepada Allah karena sesungguhnya selama perjalananmu yanglalu kamu telah banyak berbuat kesalahan.
- Ditempat & disaat ini kamu banyak banyaklah berbuat baik kepada sesama
, untuk keluarga,kaum kerabatmu, fakir miskin, selama sebelas bulan bukan tidak mustahil ada orang tersaikiti oleh ucapan & penbuatan mu & bukankah tuhanmu telah memberikan begitu banyak anugerah untukmu....maka berbagilah karena di rezeki yang kau terima ada hak orang lain.
- Ditempat ini, disaat ini dibulan ramadhan ini tingkatkanlah  ibadahmu kepada Allah swt tolonglah dirimu karena sungguh tidak ada seseorang dan sesuatupun yang bisa menolong dirimu selain dirimu sendiri.
- Tolonglah dirimu sendiri dengan sholat & doa doamu kepada Allah SWT. Ditempat ini
, disaat ini mohonlah kepada Allah agar Allah SWT berkenan merahmati & memberkati hidup & Usahamu di muka bummnya ini. Mohonlah dengan sungguh sungguh kepada Allah swt agar kemudian Allah memberikan kepadamu kesempatan, kekuatan, bimbingan & petunjuk agar kamu kemudian mendapatkan bekal yang cukup untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. Amiin Yaa Rabbal alamin

Denpasar 5 Juni 2016
Ir. H.Maman Supratman


3 komentar:

  1. Marhaban yaa Ramadhan

    Bulan penuh Berkah :)

    BalasHapus
  2. Marhaban yaa Ramadhan

    Bulan penuh Berkah :)

    BalasHapus
  3. Marhaban yaa Ramadhan

    Bulan penuh Berkah :)

    BalasHapus

 
back to top