Dalam rangka Milad yang pertama beserta progam peduli pendidikan , Bali Moeslimah Community (BMC) bersama Lembaga Amil Zakat Masjid Agung ibnu Batutah (LAZMAIBA) kunjungi pondok pesantren At Taqwiim bukit kampung Anyar Karang Asem Bali untuk bakti sosial yang diberi tema "Bersama Berbagi Sesama" Ahad (15/5/16) kemarin.
Acara berlangsung meriah, disambut dengan tabuhan musik Hadrah dan Sholawat oleh santri At Taqwiim, dilanjut dengan sambutan oleh ketua BMC Lia Ulfa.
Lia mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk menjalin silaturrahim dan sekaligus untuk memperingati Milad yang pertama BMC dan Progam peduli pendidikan LAZMAIBA.
selain mengenalkan tentang BMC, Lia juga mengajak kepada para santri untuk terus belajar, memberikan motivasi dan berbagi cerita tentang kegiatan - kegiatan BMC.
Acara dilanjut dengan sambutan oleh pengurus Pondok Pesantren Ustad Erno, dalam sambutannya Ia mengucapkan terima kasih kepada BMC dan LAZMAIBA yang telah datang ke ponpes At Taqwiim untuk bersilaturrahim sekaligus memberikan bantuan dan motivasi kepada para santri yang ada di ponpes At Taqwiim.
"Kami sangat berterima kasih atas kunjungan BMC dan LAZMAIBA di ponpes ini, meski tempatnya yang berada diatas bukit dan jalannya sulit tapi masih bersemangat untuk tetap datang kesini, semoga dengan acara ini para santri disini dapat lebih bersemangat lagi dalam menuntut ilmu " katanya
"Di ponpes At Taqwiim ini ada beberapa mata pelajaran yang diajarkan kepada para santri, diantaranya Tahfidz Qur'an, Bahasa Arab, dan kajian kitab kuning. Para santri diwajibkan untuk menguasai semuanya. aktifitas dimulai dari pukul tiga pagi dengan sholat Tahajud, dilanjut istigotsah dan bersih bersih asrama. kemudian para santri masuk kelas untuk mengikuti pelajaran hingga pukul satu siang, lalu istirahat sampai ashar, dan dilanjut belajar kembali hingga pukul sepuluh malam." tambahnya
"Untuk biaya SPP para santri, pihak pengurus hanya menarik iuaran sebesar lima puluh ribu rupiah per bulan, yang sudah termasuk makan, tempat tidur, dan lain lain, bahkan ada yang beberapa belum sanggup membayar karna memang kondisi santri yang sangat kekurangan."
"Para santri didominasi dari luar bali, ada yang dari sulawesi, kalimantan, dan pulau jawa. rata rata mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu, sehingga pondok pesantren ini hanya mengandalkan bantuan dari para donatur untuk biaya operasionalnya." Pungkas Ustad Erno
Acara ditutup dengan do'a, disambung dengan ramah tamah, dan pemberian bantuan berupa sembako dan uang kepada pengurus ponpes, dan paket alat tulis untuk para santri.
Seperti diketahui sebelumnya, Pondok pesantren yang berada di daerah terpencil diatas bukit ini memang sangat jauh dari keramaian, bahkan untuk mencapainya dibutuhkan waktu yang cukup lama dengan medan terjal dan berliku liku, sehingga tak banyak orang yang tahu akan keberadaan pondok pesantren ini.
Dibangun diatas lahan kurang lebih 1 hektar dengan kapasitas kamar 50 orang santri, dengan satu bangunan masjid dan beberapa rumah pengurus pondok pesantren yang dijadikan asrama tambahan untuk para santri.
Kini Pondok pesantren ini dihuni oleh 80 santri yang menetap diasrama, dan ada sekitar 120 lagi santri yang tidak menetap dari penduduk sekitarnya.
Selain pondok pesantren juga tersedia pendidikan formal dari TK/RA sampai SMA/MA At Taqwiim,
Pihak Ponpes masih terus melakukan pembangunan, diantaranya akan dibangun sebuah universitas tinggi At Taqwwim, yang diharapkan agar para santri yang lulus dari Madrasah Aliyah At Taqwiim bisa meneruskan belajarnya di tempat yang sama, tanpa jauh jauh lagi meninggalkan Ponpes.
Untuk itu dibutuhkan banyak dukungan dari para donatur untuk mewujudkan mimpi mereka, semoga kedapannya Allah memberikan kemudahan untuk mewujudkannya. (Awy)