Rabu, 02 September 2015

TAWADLU

Tidak ada komentar:
Oleh Ustad: Kurnia Jamil

“Barangsiapa tawadlu merendahkan diri, maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa takabur Allah akan merendahkannya.”

Diriwayatkan dari Addullah bin Mas’ud dar Nabi SAW : ‘’tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebiji berat timbangan kesombongan, dan tidak akan masuk neraka orang yang dalam hatinya, terdapat sebiji berat timbangan keimanan.
Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan/orang-orang yang baik. Sedang sombong adalah menolak yang benar dan merendahkan yang lain.

Fudail bin Iyad berkata : orang yang selalu mengadukan kepada Allah adalah orang yang khusu’ dan tawadlu, sedangkan orang yang yang mengadukan kepada hakim adalah orang yang tinggi dan sombong.
Rendah diri untuk kebenaran adalah menyelamatkan diri untuk kebenaran dan dan menerima kebenaran dari orang lain.
Tawadlu adalah kenikmatan yang tidak bisa dipublikasikan, sombong adalah cobaan yang tidak dapat dikasihani. Dan kemuliaan ada pada tawadlu, kemerdekaan terletak pada qona’ah.
Kisah Abu Dzar yang mengatakan Bilal hitam, lalu Bilal mengadu kepada Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah bersabda : Hai Abu Dzar, di dalam hatimu masih ada sifat sombong seperti kesombongan orang-orang jahiliyah.
Setelah itu Abu Dzar menimpakan kepada dirinya sendiri, dia bersumpah tidak akan mengangkat kepalanya sebelum Bilal menginjak pipi (Abu Dzar)

Cara menumbuhkan tawadlu :
1. Mengenal Allah SWT
2. Kenali diri sendiri
3. Mengenal aib sendiri
4. Merenung nikmat Allah SWT

Cara mengobati takabur :
1. Mengingat bahaya takabur, yang akan direndahkan oleh Allah SWT
2. Menengok orang sakit
3. Menolong orang yang kesusahan
4. Mengantar jenazah







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top