Oleh: Ustad Istanto
PADA bulan penuh berkah ini, semua amalan dilipat gandakan. Oleh karena
itu banyak yang tidak menyianyiakan waktu untuk beribadah demi mendapat
keberkahan yang Allah SWT berikan. Namun, tidak sedikit orang-orang yang
melewati Ramadhan ini dengan sesuatu yang sia-sia saja.
Diantara
amalan yang dihidupkan pada bulan berkah ini adalah Tadarus. Tadarus
biasanya dilakukan orang-orang setelah tarawih. Kegiatan ini biasanya
dilakukan oleh banyak orang dalam satu waktu. Orang duduk di majlis
membaca Al-Qur’an secara
bergiliran. Sebagai contoh, orang pertama
membaca surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan oleh orang yang duduk
disebelahnya dengan membacakan surat Al-Baqarah begitu seterusnya
dilanjutkan oleh orang ketiga hingga satu juz selesai.
Sebetulnya
jika dilihat dari pengertian tadarus sendiri berasal dari kata
darasa-yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji
dan mengambil pelajaran. Lalu ketambahan huruf ta’ di depannya sehingga
menjadi tadarasa yatadarasu, maka maknanya bertambah menjadi saling
belajar, atau mempelajari secara lebih mendalam.
Jika merujuk
pada pengertian tadrus maka aktivitas yang selama ini dilakukan bukanlah
tadarus. Karena tadarus lebih menitik beratkan pada saling belajar,
mengkaji makna dan mengambil pelajaran dari bacaan yang dibaca.
Sementara selama ini hanya mengejar penyelesaian 1 juz dalam satu hari.
Tidak salah dengan hal itu, namun ada sedikit ketidaktepatan dalam
penggunaan istilah.
Tentu dalam moment Ramadhan kita tidak ingin
menyianyiakan kesempatan dalam beribadah. Mengingat satu kebaikan saja
dilakukan, maka balasannya berlipat-lipat. Begitu juga dengan membaca
Al-Qur’an. Namun alangkah bermaknanya jika proses tadarus dilakukan
menurut pengertian aslinya. Agaknya jarang terlihat orang-orang yang
melakukan hal yang demikian.
Kita tentu sudah terbiasa membaca
Al-Qur’an. Mungkin beberapa kali telah hatam. Bahkan diantara kita pasti
ada yang sedang memulai proses menghapalnya. Tentunya kita merasakan
bagaimana Allah memberi kita kemudahan sebab kita sering membaca
Al-Qur’an juga menghafalnya.
Tetapi jika tadarus dilakukan
disertai mengkaji ayat di dalamnya, maka orang yang jarang membaca
Al-Qur’an pun akan merasa tersentuh hatinya sehingga ia tergerak untuk
mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an.
Rasulullah SAW bersabda, “Dan
tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid dari masjid-masjid
Allah, untuk membaca Al Qur’an dan mereka saling mempelajarinya di
antara mereka, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan,
diliputi rahmat, dan dikelilingi malaikat, dan mereka akan disebut-sebut
Allah dihadapan makhluq-makhluq yang ada di sisi-Nya (para malaikat),”
(HR. Muslim).
Tadarus selain diadakan di masjid-masjid ataupun di
majlis-majlis, ada juga yang melakukannya sendirian di rumah. Hal yang
demikian boleh dilakukan jika mereka yang membaca sudah menguasai cara
membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Jika belum menguasai maka harus
ada ustadz yang menyimak agar bisa membetulkan bacaannya.
Membaca
Al-Qur’an pada bulan Ramadhan sangat dianjurkan. Terlebih jika mampu
hatam hingga beberapa kali. Namun alangkah lebih baiknya digelar pula
kajian Al-Qur’an sehingga kembali pada makna tadarus sebagaimana
aslinya. . Membaca (wa qari') dan mempelajari Al'Qur'an terutama dibulan
Ramadhan yang disebut sebagai bulan Al'Qur'an akan mendapatkan sejumlah
keutamaan yaitu :
Seseorang akan mendapatkan ciri sebagai
seorang beriman. Allah SWT berfirman yang artinya: "Orang-orang yang
telah kami berikan Al-kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan
yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya" (QS. Al-Baqarah : 121)
Dibuatkan
dinding perantara dari orang-orang yang tidak beriman, Allah SWT
berfirman yang artinya: Dan apabila kamu membaca Al'Qur'an niscaya kami
adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan
akhirat, suatu dinding yang tertutup (QS. Al-Israa : 45)
Mendapatkan
obat jiwa dan rahmat. Allah SWT berfirman yang artinya: Dan kami
turunkan dari Al'Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman..." (QS.Al-Israa : 82).
Mendapatkan
ketenangan jiwa lahir batin. Allah SWT berfirman yang artinya: Allah
telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al'Qur'an yang
berupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenya kulit
orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit
dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan
Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya, dan barang siapa
yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun (QS
Az-Zumar : 23).
Sementara itu, di dalam hadis-hadis diterangkan
bahwa wa qari' (pembaca) Al'Qur'an akan mendapatkan sejumlah keutamaan
lain, yaitu:
Mendapatkan syafaat dari Al'Qur'an itu sendiri. Nabi
SAW bersabda yang artinya:
Bacalah Al-Qur'an, nanti di hari kiamat ia
akan datang memberikan syafaat kepada pembacanya (HR.Muslim).
Mendapatkan
predikat umat terbaik. Nabi SAW bersabda yang artinya: Sebaik-baiknya
orang diantara kamu adalah orang yang belajar Al'Qur'an dan
mengajarkannya (HR.Bukhari Muslim).
Terhindar dari penyakit piku,
Nabi SAW bersabda yang artinya: Barang siapa yang membaca Al'Qur'an
(secara terus menerus) tidak akan terjerumus kedalam kepikunan (HR.
Muslim)
Mendapatkan pengakuan Allah SWt sebagai Ahlulah (keluarga
Allah SWT). Rasulullah SAW menerangkan bahwa "Allah SWT mempunyai dua
keluarga yaitu Ahlulah-Qur'an (pembacanya) dan orang-orang terkemukanya.
"(HR. Nasa'i dan Ibnu Majah).
Mendapatkan ketentraman. Nabi SAW
bersabda yang artinya: tidaklah berkumpul suatu kaum di rumah Allah
untuk membaca dan mempelajari kitab Allah di antara mereka, melainkan
turun kepada mereka ketentraman, mereka dikelilingi oleh para malaikat
dan Allah SWT membanggakan mereka di sisi-Nya (HR. Muslim).
Mendapatkan
kebajikan yang banyak. Nabi SAW bersabda yang artinya: Barang siapa
membaca satu huruf Al'Qur'an kepadanya satu kebajikan dan satu kebajikan
sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf,
tetapi alif satu huruf lam satu huruf dan mim satu huruf. (HR.
Tarmidzi).
Mendapatkan martabat yang tinggi di akhira. Nabi SAW
menerangkan bahwa ; orang yang membaca Al'Qur'a, di akhirat disuruh lagi
membacanya; dan martabanya adalah akhir bacaannya (HR. Abu Daud, Ibnu
Majah, Ibnu Hiban dan Tirmidzi).
Mendapatkan kedekatan dengan
para malaikat. Nabi SAW berasabda yang artinya: Orang yang mahir membaca
Al'Qur'an bersama malaikat. Nabi SAW bersabda yang artinya: orang yang
mahir membaca Al'Qur'an bersama malaikat yang mulia lagi baik orang yang
membaca Al'Qur'an terbata-bata karena sulit akan mendapatkan dua pahala
(HR. Bukhari Muslim).
Mendapatkan predikat orang yang taat. Nabi
Muhammad SAW bersabda yang artinya bersabda yang artinya: Barang siapa
yang membaca Al'Qur'an seratus ayat di malam hari tercatat sebagai orang
yang taat dan terjauh daripada lalai (HR. Hakim dan Ibnu Huzaimah).
Mendapatkan
anugrah paling utama yang didapatkan oleh orang yang berdo'a. Nabi
Muhammad SAW menerangkan bahwa: Barang siapa yang sibuk membaca Al
Qur'an sehingga tidak sempat berdo'a maka Aku (kata Allah SWT) akan
memberikan kepadanya apa yang paling utama akan aku berikan kepada
mereka yang berdoa.
Begitulah keutamaan membaca dan tadarus
Al-Qur'an, Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya
kepada ...Amin-amin ya Rabbal alamin.
Selasa, 01 September 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar