Oleh Ustad: Imam Suyuthi, LC
‘’Siapa yang
(percaya) dengan Al-Quran, maka mendapatkan taufiq dan siapa yang berbicara
berdasarkan Al-Quran maka benar dan dapat dipercaya, siapa yang berpegang teguh
dengan Al-Quran maka mendapat petunjuk kejalan yang benar’’(Sirot mustaqim).”
Al-qur’an adalah petunjuk kehidupan , cahaya
kehidupan, peringatan ketika lupa dan mengalami kesalahan, pembeda antara haq
dengan batil dan ruh (spirit) dalam kehidupan, baik dalam hubungan kita dengan
sang pencipta (Allah Azza Wa Jalla) atau pun hubungan kita dengan makhluk-Nya
(hablum
minalloh wa hablum minannas), gambaran kehidupan manusia dan segala
yang dibutuhkannya sudah dijelaskan oleh Allah dalam Al-quran, baik secara
tersurat, tersirat ataupun isyarat. Semuanya itu tidak akan bisa kita temukan
serta kita, tanpa memahami isi Al-quran.
Tujuan Al-quran adalah agar manusia mengamalkan
petunjuk-petunjuknya sehingga menjadi manusia yang bertaqwa, dengan proses iman
(meyakini dan membenarkan) segala isi Al-quran, suka membaca atau pu
menghafalkannya, mempelajarinya dengan bertafakur (berfikir) serta bertadabbur
(merenungkan) makna kandungan ayat-ayat-Nya, demi kemaslahatan dan
kesejahteraan serta kebahagiaan manusia dalam semua fase kehidupannya, baik di
alam dunia, di alam barzah dan di alam akhirat.
Kata tadabbur diambil dari bahasa Al-quran, yang
berarti merenungkan, memikirkan dan menghayati sehingga dapat
menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya ke dalam
diri,sehingga membutuhkan dua dimensi yaitu akal dan hati.
Ibnu Al-Qoyyim mengatakan, tadabbur al-quran adalah
menajamkan pandangan hati terhadap makna-makna al-quran dan mengumpulkan semua
pikiran dalam merenungkan-Nya dan menghubungkan ayat-ayat-Nya.
Dan ada yang mengartikan tadabbur adalah berfikir
dengan sempurna sampai pada akhir petunjuk kalimah-kalimah dan maksud
tujuan-Nya.
Dasar dan alasan
kita harus mentadabburkan al-quran, sebagaimana dalam al-quran

‘’Ini
adalah sebuah kitab yang aku turunkan kepadamu (Muhammad) penuh dengan berkah
supaya mereka mentadabburkan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yangmempunyai fikiran’’. (QS. Shad : 29)
Tadabbur adalah cara terbaik mendapatkan keberkahan
al-quran, pelajaran dan mempertajam intelektualitas & spiritualitas.
Imam Al-Basri
mengatakan mentadabburi al-quran bukan hanya menghafal huruf-huruf dan
kalimah-kalimah-Nya, tetapi mensia-siakan dan meninggalkan
petunjuk-petunjuk-Nya, sehingga seseorang bisa mengatakan ‘’aku telah membaca
seluruh al-quran’’, tetapi tidak terlihat cermin al-quran di dalam akhlak dan
perbuatannya.
‘’Mengapa
mereka tidak mentadabburkan al-quran? Ataukah hati mereka sudah terkunci mati?
(QS. Muhammad : 24)
Tadabbur adalah
cara terbaik memecahkan belenggu-belenggu hati dan fikiran yang menyebabkan
cahaya al-quran terhalang masuk ke dalamnya.
‘’Mengapa
mereka tidak mentadabburkan al-quran? Jika al-quran itu (datang) dari selain
Allah, pasti mereka menemukan di dalamnya perselisihan yang banyak’’ (QS.
An-Nisa : 82)
Tadabbur adalah
cara terbaik membuka tabir kebenaran al-quran.
Diriwayatkan
dari Abu Dzar RA, ia berkata : Rasulullah SAW sholat disuatu malam, lalu beliau
membaca satu ayat sampai menjelang subuh, beliau ruku dan sujud dengannya,yaitu
ayat yang artinya‘’Jika
engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya adalah hamba-hamba-Mu, dan jika
Engkau mengampuni mereka , sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha
Bijaksana’’. (Al-Maidah : 118)
Rasulullah SAW
sang penerima Al-Quran, mentafakkurkan dan mentadabburkan hanya satu ayat satu
malam penuh, bagaimana dengan kita? Apakah kita lebih mengerti, lebih faham
dibanding Rasulullah SAW.
Diriwayatkan
dari Ibnu Mas’ud ia berkata : seseorang dari kami (para sahabat) ketika belajar
sepuluh ayat, maka tidak akan melewatinya (menambah) sehingga ia mengerti
makna-maknanya dan mengamalkannya.
Tadabbur adalah
pendalaman dan perenungan ayat-ayat al-quran sehingga terjadi proses
instalisasi sofware al-quran ke dalam otak kita sebagai hardware-nya yang Allah
ciptakan dan values (nilai-nilai)nya ke dalam hati nurani (qalb) kita, sehingga
menjadi sebuah terori keimanan yang akan membentuk karakter & perilaku kita
sesuai al-quran. Al-quran untuk dibaca, didengar, dimaknai/diartikan, dipahami
dan dimengert serta diamalkan.
Marilah kita
mentadabburkan Al-Quran didukung dengan mempelajari bahas Arab, Asbabunnuzul,
hadits-hadits Rasulullah SAW, serta tafsir-tafsir almu’tabaroh, agar kita
terhindar dari pemahaman dan penafsiran yang kurang tepat atau mungkin keliru
dan menyimpang.
Salah satu
faidah tadabbur adalah menambah keyakinan dan keimanan terhadap al-quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar