Oleh: Ustad Saknan.Lc
Sesungguhnya silaturrahmi merpakan amal shaleh yang
penh berkah dan memberikan
kepada pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat,
menjadikannya diberkahi dimana pun ia berada, Allah swt memberikan berkah
kepadanya disetiap kondisi dan perbuatannya, baik yang segera maupun yang
tertunda. Keutamaannya sangat banyak, profitnya melimpah, buahnya matang,
pohon-pohonnya baik yang memberikan makanannya disetiap waktu dengan izin
Rabb-Nya. Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya, sehingga
perlu meluangkan waktu ntuk melaksanakan amal shaleh ini.
Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan
komunikasi, seharusnya menambah semangat kam muslimin bersilaturahmi. Bukankah
silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang dituntut fitrah manusia?
Sesungguhnya sempurnalah dengannya keakraban, tersebar
kasih sayang dengan perantarannya dan merata rasa cinta. Ia adalah bukti
kemuliaan, tanda muru’ah, mengusahakan bagi seseorang kemuliaan, pengaruh dan
wibawa. Karena alasan itulah berlomba-lomba padanya orang-orang mulia yang
berakal, maka mereka menyambung (tali silaturahim) kepadaorang yang memtuskan
dan memberi kepada orang yang tidak mau memberi, serta bersifat santun pada
orang yang bodoh. Tidaklah nampak muru’ah kecuali ada padanya tali kekeluargaan
yang disambung kembali, kebaikan yang diberikan, kesalahan yang dimaafkan dan
uzur yang diterima.
Silaturahim termasuk akhlak yang mulia. Dianjurkan dan
diseru oleh islam. Diperingatkan untuk tidak memutuskannya. Allah SWT telah
menyeru hambannya berkaitan dengan menyambung tali silaturahmi dalam sembilan
belas ayat di kitab-Nya yang mulia. Allah SWT memperingatkan orang yang
memutuskannya dengan laknat dan azab, diantara firman-Nya :
Artinya :
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa
kamu akan membuat kerusakandimuka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
Mereka itulah orang-orang yang di laknati Allah dan ditulikan-Nya telinga
mereka, dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. (QS. Muhammad : 22-23)
Yang dimaksud
dengan silaturahim adalah kamu berbuat baik terhadap kerabatmu sesuai dengan
keadaanmu dan keadaan mereka baik berupa infak, menyebarkan salam, berziarah
membantu kebutuhan orang lain. Makna secara kesuluruhan arti silaturahim adalah
memberikan yang baik kepada kepada orang lain dan menolak sedapat mungkin
hal-hal yang buruk terhadap orang lain sesuai kemampuan.
Dari Abu
Ayyub Al-Anshori RA bahwa ada seorang berkata kepada Nabi SAW, ‘’Beritahukanlah
kepadaku tentang satu amalan yang memasukan aku ke syrga, sesorang berkata,
‘’Ada apa dia? Ada apa dia? ‘’Rasulullah SAW berkata, ‘’Apakah dia ada
keperluan ? Beribadahlah kamu kepada Allah jangan kamu menyekitukan-Nya dengan
sesuatu apapun, tegakkan sholat, tunaikan zakat dan brsilaturahmi.’’ (HR.
Bukhari).
Keutamaan
Silaturahmi
1. Silaturahmi merupakan sebagian dari konsekuensi iman
dan tanda-tandanya.
Dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda : ‘’Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendak lah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir maka hendak lah ia menyambung hubungan silaturahim’’.(HR. Bukhori
& Muslim)
2. Silaturahmi adalah penyebab bertambah umur dan luas
rizqi
Dari Anas Bin
Malik RA bahwa Rasulullah bersabda,’’Barangsiapa ingin dilapangkan baginya
rezekinya dan dipanjangkannya umurnya hendaknya ia melakukan silaturahmi.’’
(HR. Bukhori & Muslim)
3. Silaturahmi merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT
Petunjuk
takutnya hamba kepada Rabb-Nya yaitu dengan bersilaturahmi,sehingga ia
menyambung tali silaturahmi tatkala Allah SWT menyuruh untuk disambung. Firman
Allah SWT :
Artinya :
‘’Dan
orang-orang yang menghubungkan apa-apayang Allah perintahkan supaya
dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang
buruk’’ (QS. Ar-Ra’d : 21)
4. Orang yang menghubungkan silaturahim Allah akan
menghubungkaanya dan siapa yang memutuskannya Allah pasti memutuskannya.
Dari Abu Hurairah RA
bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, ‘’Allah menciptakan semua makhluk
hingga setelah selesai berdirilah rahim dan Allah bertanya, ‘Apa ini? Rahim
berkata,’Ini adalah tempat orang berlindung kepadamu dari pemutus hubungan tali
silaturahim. ‘’Allah pun berfirman,’’ya, relakah kamu jika Aku menyambung orang
yang menyambungmu dan Aku putuskan orang yang memutusmu,’’rahim pun
menjawab,’’mau, ya Rabbi,’’ maka kemudia Abu Hurairah berkata :
Artinya :
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa
kamu akan membuat kerusakandimuka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
(QS. Muhammad : 22)
‘’mereka itu lah orang-orang yang
dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan
mereka.’’ (QS.Muhammad :23)
5. Berdosa
bagi orang yang memutuskan tali silaturahim.
Dari Jubair bin Muth’im RA dari
Rasulullah SAW bersabda, ‘’Tidak masuk surga pemutus silaturahim.’’ (HR.
Bukhari, Muslim, Abu Daud dan At-Turmuzi)
Dan sebaiknya apabila meninggalkan silaturahim maka
akan mendapatkan ancaman dan akibat yang diperoleh, diantara ancaman memutuskan
silaturahim adalah :
a. Tidak
akan diterima amalnya
b. Akan
terputus hubungan dengan Allah SWT
c. Akan
dilaknat oleh Allah dan dimasukan ke dalam neraka jahanam
d. Tidak
masuk surga
e. Tidak
termasuk golongan yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhirat, karena salah
satu tanda keimanan sesorang adalah senantiasa menghubungkan silaturahmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar