Rabu, 02 September 2015

Amanah

Tidak ada komentar:
Oleh: Ustad Hasan Sadzali, Stp,MA

“Pandangan kita terhadap Kehidupan akan
menentukan sikap kita terhadap kehidupan, dan sikap kita terhadap kehidupan,
akan menentukan sikap kehidupan kepada kita”
(Hasan Sadzali, Stp, MA)

Amanah adalah titipan, kepercayaan, yang secara istilahnya adalah sesuatu yang dititipkan dari pihak lain oleh pihak pertama, pihak pertama berharap amanah dijaga sebaik baiknya kepada pihak kedua, maka siapa saja pihak kedua yang mampu menjaganya akan mendapatkan konpensasi sebanding sesuai dengan apa yang diakadkan. Amanat itu sedemikian luasnya, kehidupan yang Allah titipkan ini adalah amanah, fisik, kesehatan dan yang lainnya ini adalah amanah, maka sesuatu yang diamanahkan Allah kepada kita ini harus kita jaga dengan sebaik baiknya, maka perhatikan ,Pandangan kita terhadap
Kehidupan akan menentukan sikap kita terhadap kehidupan, cara memandang kita terhadap kehidupan ini, diri kita, keluarga kita, anak kita, social kemasyarakatan Negara ini, akan menentukan sikap atau tindakan kita terhadap kehidupan.

Kehidupan itu bagaikan cermin, ketika kita bercermin dengan sikap yang biasa biasa saja, tentu apa yang ada didalam cermin akan biasa biasa juga, begitupun jika kita bercermin dalam keadaan tersenyum, tentu didalam cermin kita akan melihat ia juga akan tersenyum, begitulah hakikat kehidupan kita, sebagai contoh, ibarat kehidupan ini dalam genggaman kita, ada kucing dalam genggaman kita, kemudian kita genggam erat erat, tentu kucing itu akan memberontak dan mencakar kita, maka jika ada harta yang sangat kita proteksi, tanpa kita keluarkan untuk kebaikan, tentu ia akan melawan kita, memberontak dan akan menjadi penyakit.

 Ibnu Abbas berkata: Ada tiga kelompok manusia yang memandang kehidupan, kelompok pertama Orang kafir yang memandang kehidupan sebagai sesuatu  yang harus dinikmati, tak peduli adanya Tuhan, tak peduli orang lain, karna mereka menganggap hidup ini harus dinikmati sesukanya, Kelompok yang kedua orang munafik yang memandang kehidupan ini sebagai perhiasan, karna itu ia mengupayakan dalam mencari kehidupan ini dengan sekuat tenaga,segenap jiwa tanpa mempedulikan caranya, halal atau haram, ia mengejar popularitas itu dalam rangka untuk meningkatkan harga dirinya, karna ia menganggap kehidupan ini adalah perhiasan. Dan kelompok yang ketiga adalah orang orang mukmin, yang memandang kehidupan ini sebagai amanah.

Kita perhatikan, orang kafir memandang kehidupan ini adalah sesuatu yang harus dinikmati, maka dia jaga sedimikian rupa, ini hak saya, ini milik saya, tidak ada hubungannya dengan tuhanmu, seperti yang dinyatakan Qarun, ia mengingkari Allah karna hartanya, ia menganggap bahwa harta yang didapatnya karna semata mata ilmu yang dimilikinya, bukan dari Allah, sehingga ia terkubur oleh hartanya itu.   Kelompok yang kedua orang munafik, yang menganggap kehidupan ini sebagai perhiasan, yang kadang digenggam, kadang dilepas, yang pada akhirnya amalnya akan sia sia, karna apa yang ia lakukan hanya untuk mencari pujian atau popularitas. Berbeda dengan kelompok yang ketiga ,yaitu orang mukmin, ia memandang kehidupan ini dengan kasih sayang, ia jaga dengan baik, karna ia memandang kehidupan ini seperti apa yang Allah kehendaki, yaitu tidaklah diciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk menyembahNya, itulah yang dilakukan oleh orang orang mukmin, menjadikan segala yang ia lakukan ini sebagai amanah yang harus dijaga dengan baik, seperti bekerja, berkeluarga, bernegara dan yang lain sebagainya, untuk tujuan akhir, yaitu mendapatkan ridhlo Allah Subhanahu wata’ala. Wallahu a’lam..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top