Oleh: Ustad Hasan Sadzali, Stp,MA
“Pandangan kita
terhadap Kehidupan akan
menentukan sikap kita
terhadap kehidupan, dan sikap kita terhadap kehidupan,
akan menentukan sikap
kehidupan kepada kita”
(Hasan Sadzali, Stp,
MA)
Kehidupan akan menentukan sikap kita terhadap kehidupan, cara memandang kita terhadap kehidupan ini, diri kita, keluarga kita, anak kita, social kemasyarakatan Negara ini, akan menentukan sikap atau tindakan kita terhadap kehidupan.
Kehidupan itu bagaikan
cermin, ketika kita bercermin dengan sikap yang biasa biasa saja, tentu apa
yang ada didalam cermin akan biasa biasa juga, begitupun jika kita bercermin
dalam keadaan tersenyum, tentu didalam cermin kita akan melihat ia juga akan
tersenyum, begitulah hakikat kehidupan kita, sebagai contoh, ibarat kehidupan
ini dalam genggaman kita, ada kucing dalam genggaman kita, kemudian kita
genggam erat erat, tentu kucing itu akan memberontak dan mencakar kita, maka
jika ada harta yang sangat kita proteksi, tanpa kita keluarkan untuk kebaikan,
tentu ia akan melawan kita, memberontak dan akan menjadi penyakit.
Ibnu Abbas berkata: Ada tiga kelompok manusia
yang memandang kehidupan, kelompok pertama Orang kafir yang memandang kehidupan
sebagai sesuatu yang harus dinikmati,
tak peduli adanya Tuhan, tak peduli orang lain, karna mereka menganggap hidup
ini harus dinikmati sesukanya, Kelompok yang kedua orang munafik yang memandang
kehidupan ini sebagai perhiasan, karna itu ia mengupayakan dalam mencari
kehidupan ini dengan sekuat tenaga,segenap jiwa tanpa mempedulikan caranya,
halal atau haram, ia mengejar popularitas itu dalam rangka untuk meningkatkan
harga dirinya, karna ia menganggap kehidupan ini adalah perhiasan. Dan kelompok
yang ketiga adalah orang orang mukmin, yang memandang kehidupan ini sebagai
amanah.
Kita perhatikan, orang
kafir memandang kehidupan ini adalah sesuatu yang harus dinikmati, maka dia
jaga sedimikian rupa, ini hak saya, ini milik saya, tidak ada hubungannya
dengan tuhanmu, seperti yang dinyatakan Qarun, ia mengingkari Allah karna
hartanya, ia menganggap bahwa harta yang didapatnya karna semata mata ilmu yang
dimilikinya, bukan dari Allah, sehingga ia terkubur oleh hartanya itu. Kelompok yang kedua orang munafik, yang
menganggap kehidupan ini sebagai perhiasan, yang kadang digenggam, kadang
dilepas, yang pada akhirnya amalnya akan sia sia, karna apa yang ia lakukan
hanya untuk mencari pujian atau popularitas. Berbeda dengan kelompok yang
ketiga ,yaitu orang mukmin, ia memandang kehidupan ini dengan kasih sayang, ia
jaga dengan baik, karna ia memandang kehidupan ini seperti apa yang Allah
kehendaki, yaitu tidaklah diciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk
menyembahNya, itulah yang dilakukan oleh orang orang mukmin, menjadikan segala
yang ia lakukan ini sebagai amanah yang harus dijaga dengan baik, seperti
bekerja, berkeluarga, bernegara dan yang lain sebagainya, untuk tujuan akhir,
yaitu mendapatkan ridhlo Allah Subhanahu wata’ala. Wallahu a’lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar